MAKALAH MAKRO
“Jenis Kegiatan Ekonomi Makro”

Nama
Kelompok :
Ali
Rachmad
Imam
Fatoni
Yulianto
Fahmi
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya semata makalah
Ekonomi Makro tentang Investasi
ini dapet kami selesaikan dan disajikan untuk membantu proses belajar mengajar
di Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran bisnis di Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Universitas
Wijaya Putra
Surabaya,
23 Oktober 2012
Penyusun
Team
DAFTAR
ISI
BAB
I KONSEP – KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI
1. Masalah
– masalah Dasar Organisasi Ekonomi
2. Pengertian Makro Ekonomi
3. Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi
4. Konsep Permintaan dan Penawaran Agregat
BAB
II PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep
Pendapatan Nasional
2. Pendekatan – Pendekatan dalam Melihat GNP
BAB III INVESTASI DAN PEMBENTUKAN
MODAL
1. Investasi
2. Determinasi
DNP dengan faktor Pemerintah
3. Kaitan Investasi Dengan Tabungan
BAB
IV KONSUMSI DAN INVESTASI
1. Konsumsi
dan Tabungan
2. Fungsi Konsumsi
3. Fungsi
Tabungan
4. Fungsi
Investasi
BAB
V DASAR – DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis Permintaan Agregat
2. Dibalik
Kurva Permintaan Agregat
3. Dasar
Analisis Penawaran Agregat
BAB
VI MODEL PENGGANDAAN
1. Model
Penggandaan Dasar
2. Kebijakan
Fiskal Dalam Model Penggandaan
3. Penetapan
Output Dalam Perekonomian Terbuka
BAB
VII PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
– saran
Daftar
Pustaka
BAB
I
KONSEP-KONSEP
DASAR MAKRO EKONOMI
1. Masalah – Masalah Dasar Organisasi Makro
Ekonomi
Banyak alasan
yang membuat teori makro ekonomi menjadi subyek penting karena ada beberapa
permasalahan :
a. Makro ekonomi merupakan
pusat keberhasilan/kegagalan suatu bangsa.
b. Makro ekonomi menjadi topik utama karena
suatu negara bisa menanggung akibat besar pada prestasi ekonominyayang
dihasilkan dari berbagai kebijakan ekonominya.
2. Pengertian Makro Ekonomi
Makro ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari
perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku
perekonomian secara keseluruhan. Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis
mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1. Pengeluaran
rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4. Ekspor dan impor
Peran Pemerintah dalam makro Ekonomi
Ada
tiga kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi makro ekonomi :
1. Kebijakan fiskal
2. Kebijakan Moneter
3. Pertumbuhan Ekonomi atau kebijakan sisi
penawaran
a). Kebijakan
Fiskal
Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan
dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran penerintah.
b). Pajak
Pajak adalah
iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat wajib, memaksa dan legal sehingga
pemerintah mempunyai kekuatah hukum atau menindak wajib pajak yang penting
memenuhi kewajiban.
c). Klasifikasi
pajak
1. Pajak Objektif
2. Pajak Subjektif
3. Pajak langsung
4. Pajak tidak langsung
d). Politik Anggaran
Politik anggaran dibagi tiga :
1. Anggaran Defisit adalah anggaran yang
direncanakan untuk defisit
2. Anggaran Surplus adalah anggaran pemerintah lebih besar dari pengeluaran
3. Anggaran berimbang adalah anggaran yang
apabila pengeluaran sama dengan penerimaan
e). Kebijakan
Moneter
Kebijakan
Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke
kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Ada 4 istruman kebijakan Moneter
1. Operasi pasar terbuka
2. Politik Diskonto
3. Rasio cadangan Wajib
4. Imbauan Moral
f). Tiga Keprihatian utama makro Ekonomi
1. Inflasi
2. Pertumbuhan
Output
3. Pengangguran
3. Konsep dan Tujuan Makro Ekonomi
Tujuan
dari Makro ekonomi adalah :
1. Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran
terpaksa yang rendah
3. Stabilitas harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan luar Negeri
a). Instrumen-instrumen
Kebijakan
1. Kebijakan
Moneter
2. Kebijakan
fiskal
3. Kebijakan
Ekonomi Internasional
4. Kebijakan
Pendapatan
b). Sasaran
Kebijakan Ekonomi Makro
Sasaran makro
ekonomi yang sering diperjuangkan adalah pemeliharaan kondisi Full Employment
atas tenaga kerja dan sumber – sumber daya lainnya. Masyarakat selalu menuntut
tingkat pengangguran yang rendah dan output yang setinggi mungkin.
4. Konsep Pemerintah dan Penawaran Agregat
a). Penawaran
agregat
Adalah
jumlah total barang dan jasa yang hendak
di produksi dan dijual oleh kalangan usaha atau suatu negara selama periode
tertentu. Penawaran agregat tergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi
perekonomian yang bersangkutan dan tingkat biaya.
b). Permintaan
Agregat
Merupakan
jumlah seluruh sektor berbeda yang ada dalam perekonomian yang bersedia
berbelanja selama periode tertentu.
c). Kurva
Penawaran dan Permintaan Agregat
Kurva
penawaran dan permintaan agregat digunakan untuk membantu analisis keseimbangan
makro ekonomi. Dengan menggunakan penawaran dan permintaan agregat, kita bisa
mengetahui bagaimana ekspentasi moneter meningkatnya output dan harga-harga.
d). Keseimbangan
Makro ekonomi
Keseimbangan
makro ekonomi adalah suatu kombinasi seluruh harga dan kuantitas dimana pihak
penjuan dan pembeli sama – sama tidak bersedia mengubah tingkat penjualan,
pembelian maupun harganya.
BAB
II
PENGUKURAN
OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan
Nasional Bruto atau GNP merupakan ukuran yang paling komperhensip dari total
output barang dan jasa suatu negara.
Produk
Domestik Bruto atau GDP adalah seluruh barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun
termasuk didalamnya ialah barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh
orang dan perusahaan asing.
Produk
Nasional Neto ialah nilai pasar semua barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun (GNP) dikurangi penyusutan –
penyusutan untuk penggunaan barang modal. Jadi NNP = GNP – penyusutan
(deprecitation).
Pendapatan
Perseorangan atau Personal Income (PI), ialah semua jenis pendapatan baik yang
diperolah karena berfungsi sebagai faktor produksi maupun tanpa memberikan
suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan
Disposibel atau Pendapatan Bersih adalah total pendapatan perseorangan yang
siap dibelanjakan DI = PI – Pajak Langsung.
2. Pendekatan – Pendekatan dalam melihat GNP
Ada
dua pendekatan dalam melihat GNP yaitu :
1.
Pendekatan
Arus Barang
Setiap tahun
masyarakat mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir. Disini hanya
dimasukan barang – barang yang terutama
dibeli dan digunakan konsumen. Kita menggunakan penghasilan kita untuk membeli
barang – barang konsumsi.
2. Pendekatan
Arus Penghasilan Atau Biaya
Produk
nasional bruto dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor produksi (berupa
gaji, upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk menghasilkan
barang dan jasa akhir dalam masyarakat.
a. Perhitungan
Usaha GNP
Perhitungan
pendapatan produk nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan (
rugi/laba) perusahaan
b. Masalah
Perhitungan Ganda
Adalah
seluruh nilai barang dan jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang diproduksi
dan dijual untuk konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai
barang antara atau barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain
atau barang-barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum
dimanfaatkan secara langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung.
c. GNP Riil vs
GNP Nominal : “Deflasi”
GNP Nomonal
adalah hasil perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau pada tingkat
harga yang berlaku. GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan atau
merupakan hasil bagi antara GNP Nominal dengan indeks harga atau deflator GNP
(GNP Riil = GNP Nominal deflator GNP).
Jadi GNP
Nominal menunjukan total nilai dari barang – barang dan jasa yang dihasilkan
dalam satu tahun tertentu, diukur menurut harga yang berlaku setiap tahunnya.
GNP Riil memperbaiki konsep GNP Nominal dengan mengukur nilai output menurut
harga konstan untuk satu tahun dasar, sehingga membentuk nilai output
berdasarkan harga konstan karena GNP deflator sama dengan harga GNP maka
Q = GNP Riil = GNP Nominal
= PQ
Deflator GNP
BAB
III
INVESTASI
DAN PEMBENTUKAN MODAL
1. Investasi
Investasi
adalah penambahan stok modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan
produksi dan barang – barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi merupakan
pengorbanan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa mendatang.
Termasuk tindakan kita untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan tetapi
menurut para pakar ekonomi investasi merupakan produksi barang-barang modal
tahan lama.
2. Determinasi DNP dengan faktor Pemerintah
Pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah merupakan konsumen terbesar, oleh karena intu
dalam menghitung GNP harus mengikut sertakan nilai produk yang dikonsumsi atau
diinvestasikan oleh seluruh bangsa secara kolektif. Dengan demikian kita harus
memasukan barang-barang pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas umun.
Pengeluaran
pembayaran transfer hanya memasukan pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan
jasa dan tidak memasukan pengeluaran terhadap pembayaran trasnfer.
Pembayaran
transfer pemerintah adalah pembayaran pemerintak kepada individu-individu yang
tidak dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya.
Pengeluaran pemerintah berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang
pensiun, bantuan bagi anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran
transfer.
3. Kaitan Investasi Dengan Tabungan
Salah satu
kaitan penting dalam perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan antara
tabungan dan investasi. Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan
pendekatan arus barang dan pendekatan arus penghasilan/biaya.
BAB
IV
KONSUMSI
DAN INVESTASI
1. Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi
adalah komponen tunggal terbesar dari GNP mencangkup 66% dari pengeluaran
total. Komponen utama dari konsumsi adalah perumahan, kendaraan bermotor,
makanan dan pelayanan kesehatan.
Ada tiga komponen utama konsumsi
:
1. Barang-barang tahan lama seperti mobil.
2. Barang-barang tidak tahan lama seperti
makanan
3. Jasa-jasa seperti seperti pendidikan tinggi.
Tabungan,
merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi. Jadi tabungan adalah
pendapatan dikurangi konsumsi.
2. Fungsi Konsumsi
Fungsi
konsumsi menunjukan hubungan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi
dengan tingkat pendapatan disposibel perorangan.
Titik impas (
break even point ) terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama dengan
pendapatan disposibel.
Faktor-faktor yang menentukan
konsumsi adalah :
a. Pendapatan disposibel
b. Pendapatan permanen adalah tingkat pendapatan
yang akan diterima rumah tangga
c. Kekayaan atau faktor lain,
kekayaan membuktikan bahwa kekayaan yang lebih tinggi mengakibatkan konsumsi
lebih tinggi.
3. Fungsi Tabungan
Fungsi
tabungan menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
a. MPC (
marginal propensity to consume )
Adalah
tambahan jumlah pengeluaran konsumsi oleh masyarakat sejalan dengan peningkatan
pendapatan, atau tambahan konsumsi akibat naiknya pendapatan.
MPC = ^C
^ Yd
b. MPS (
marginal propensity to save )
Adalah tambahan
pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan atau tambahan menabung
sebagai akibat dari tambahan pendapatan.
MPS = ^S
^Yd
c. APC (
Average propensity to consume )
Atau
kecenderungan mengkonsumsi rata-rata pada tingkat pendapatan nasional tertentu
artinya perbandingan antara besarnya suatu konsumsi pada suatu tingakat
pendapatan nasional dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri.
APC = Cn
Yn
d. PTC ( Propensity
to consume )
Adalah
kecenderungan untuk mengkonsumsi atau kecenderungan individu-individu untuk
mengeluarkan sebagian dari pendapatan mereka untuk tujuan konsumsi.
PTC = C
Y
e. APS (
average propensity to save )
Atau
kecenderungan menabunga rata-rata. Pada waktu rumah tangga mengambil tabungan,
maka nilai APS negatif. Sebaliknya pada waktu pendapatan disposibelnya tidak
dibelanjakan, maka APS positif. Selain itu kenaikan pendapatan disposibel akan
menaikan konsumsi rumah tangga. Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil dari
pendapatan disposible, maka kelebihan disposibel itu akan ditabung.
APS = S
Yd
f. PTS (
propensity to save )
Adalah
kecenderungan individu untuk mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk tabungan.
PTS = S
Y
4. Fungsi Investasi
a. Fungsi
Investasi
Adalah
hubungan antara investasi dengan faktor yang mempengaruhinya. Ada dua peran
investasi dalam makroekonomi :
1. Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar
dan tidak mudah habis, maka perubahan besar dalam investasi akan sangat
mempengaruhi pernintaan.
2. Investasi
mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan
peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan
merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.
b. Komponan investasi :
1. Konstruksi baru
2. Peralatan tahan lama
3. Perubahan persediaan
c. Faktor
penentu Investasi
1. Hasil penjualan
2. Biaya
3. Ekspektasi
d. Kurva
permintaan Investasi
Adalah
hubungan antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan
investasi, perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya
modal tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan
disebut laba, bila nlaba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba
negatif, investasi rugi.
e. Pergeseran
kurva permintaan investasi
Investasi dipengaruhi oleh
unsur-unsur lain seperti :
1. GNP
2. Pajak
3. Ekspektasi dan perkiraan masa depan
f. MEC (
marginal effisiency of capital )
Adalah
efisiensi marjinal modal yaitu bila hasi produksi yang diharapkan memberikan
pendapatan yang lebih besar daripada harga untuk pembelian barang-barang modal
dengan kata lain bila investasi itu menciptakan rate of return over cost atau
perbandingan antara rate of return dengan biaya investasi.
g. Kurva MEC
Agregatif
Adalah kurva
yang menunjukan jumlah stok kapital nasional yang diinginkan masyarakat pada
tingkat suku bunga. Ini berarti masyarakat menghendaki adanya pembentukan modal
besar.
h. MEI ( marginal effisiency of investmet )
Adalah
tambahan investasi marginal. Kerva permintaan investasi agregatif mempunya
bentuk yang mirip dengan kurva MEC yaitu keduanya berbentuk ke kanan menurun
tetapi kedua kurva tersebut berbeda. Kalau investasi merupakan pengertian flow
atau aliran, tetapi kapital merupakan stok sekalipun tidak dapat dijumlahkan
antara kurva MEC dan MEI tetapi kedua kurva tersebut berhubungan.
i. Jenis –
Jenis Investasi
1. Investasi bruto dan investasi neto
Investasi
bruto adalah tambahan barang – barang modal sebelum dikurangi penyusutan
sedangkan investasi neto adalah investasi bruto dikurangi penyusutan.
2. Investasi Terpengaruh
Adalah
investasi yang dilakukan sebagai akibat dari naiknya pendapatan nasional,
artinya apabila pendapatan nasional meningkat akan memperbesar pendapatan
masyarakat. Dengan kata lain apabila pendapatan nasional meningkat, maka
investasi akan barng-barang modal akan meningkat.
BAB
V
DASAR
– DASAR PENAWARAN
DAN
PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis Permintaan Agregat
Permintaan
agregat adalah kuantitas output total atau agregat yang ingin dibeli pada
tingkat harga tertentu, dimana hal ini konstan AD merupakan pengeluaran
pengeluaran yang diinginkan oleh seluruh sektor produksi konsumsi, investasi
domestik swasta, pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa ekspor neto.
Empat komponen AD :
a. Konsumsi
Ditentukan
oleh pendapatan disposibel yaitu pendapatan perseorangan dikurangi pajak,
selain itu dipengaruhi oleh kecenderungan pendapatan jangka panjang.
b. Investasi
Meliputi
pembelian bangunan, peralatan dan akumulasi persediaan. Faktor penentu
investasi adalah tingkat output, harga modal dan harapan dimasa depan. Faktor
utama yang mempengaruhi investasi adalah kebijakan moneter.
c. Pengeluaran
Pemerintah
Untuk barang
dan jasa seperti pembelian tank, peralatan pembuatan jalan, jasa hakim maupun
PNS lainnya secara agregat ditentukan langsung oleh pemerintah.
d. Ekspor Neto
Adalah nolai
ekspor dikurangi nilai impor. Impor ditentukan oleh nilai domestik dan rasio
antara harga domestik dan harga luar negeri serta nilai tukar dolar. Ekpor
ditentukan oleh pendapatan dan output luar negeri, harga relatif serta kurs
nilai tukar. Ekspor neto ditentukan oleh pendapatan domestik dan luar negeri,
harga relaatif dan kurs nilai tukar.
2. Pergeseran Permintaan Agregat
Pada umumnya
total pengeluaran cenderung turun karena tingkat harga naik dimana hal lain
konstan. Tetapi bila hal lain cenderung berubah akan menghasilkan perubahan
permintaan agregat.
3. Dasar Analisis Penawaran Agregat
Penawaran
agregat merupakan pusat sentral perekonomian jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam jangka
pendek interaksi antara penawaran agregat dan permintaan agregat menentukan
output, pengangguran dan pemanfaatan kapasitas seperti dorongan terhadap
inflasi.
Dalam jangka
panjang satu dekade atau lebih, penawaran agregat merupakan faktor utama
dibelakang pertumbuhan ekonomi.
Penawaran
agregat berhubungan dengan total output nasional yang diinginkan produksi dan
dijual oleh dunia usaha pada satu tahun tertentu untuk setiap harga dimana hal
lain dianggap konstan.
BAB
VI
MODEL
PENGGANDAAN
(MULTIPLIER)
1. Model Penggandaan Dasar
Model
penggandaan menjelaskan bagaimana goncangan-goncangan terhadap investasi,
perdagangan luar negeri dan pajak pemerintah dan kebijakan-kebijakan
pengeluaran dapat mempengaruhi output dan pengamgguran.
Lebih dari
itu penggandaan menjelaskan bagaimana permintaan agregat bekerja dengan
menunjukan bagaimana sebenarnya interaksi antara konsumsi, investasi dan
variabel lainnya menentukan permintaan agregat.
a. Penentuan Output dengan tabungan Investasi
Skedul
konsumsi dan tabungan didasarkan pada anggaran keluarga yang berbeda kekayaan
mereka seterusnya.
b. Jumlah yang Direncanakan Vs Aktual
Hal ini
menunjukan adanya perbedaan antara jumlah konsumsi dan investasi yang
diinginkan pada fungsi konsumsi atau skedul permintaan investasi tertentu.
Perbedaaan
itu menekankan bahwa GNP berbeda dalam ekulibium hanya pada saat perusahaan dan
konsumsi berbeda dalam skedul pengeluaran dan investasi yang diinginkan mereka.
Tetapi investasi kadang-kadang berbeda dari investasi yang direncanakan,
apabila penjualan aktual tidak sama dengan penjualan yang direncanakan maka
konsekwensinya perusahaan akan menghadapi pengurangan persediaan yang tidak
diinginkan. Hanya pada saat output seperti pengeluaran yang direncanakan pada
C+1 sama dengan output yang direncanakan, pendapatan atau pengeluaran.
c. Analisi Atritmetika
Contoh
aritmetika dapat menolong kita untuk menunjukan mengapa tingkat output
ekulibium terjadi pada saat pengeluaran yang direncanakan sama dengan output
yang direncanakan.
d. Penggandaan ( Multiplier )
Adalah bagian
pengali perubahan investasi untuk menentukan perubahan output. Analisis penggandaan hanya dapat diterapkan
pada situasi dimana output lebih kecil dari nilai potensialnya yaitu dimana
terdapat sumberdaya mengenggur. Pada saat terdapat sumberdaya menganggur, peningkatan
permintaan agregat akan meningkatkan outptut. Sebaliknya apabila perekonomian
berproduksi pada tingkat potensial maksimum tidak ada peluang untuk
meningkatkan output pada saat permintaan agregat meningkat.
Jadi modal
penggandaan tidak dapat diterapkan pada masa kerja penuh karena pabrik-pabrik
bekerja pada kapasitas penuh dan seluruh pekerja dipakai. Kenyataan ini
menekankan bahwa model penggandaan hanya dapat diterapkan pada perekonomian
dengan sumberdaya menganggur.
2. Kebijakan Fiskal dalam Model Penggandaan
Salah satu
instrumen yang dipakai pemerintah untuk melinakan siklus usaha adalah kebijakan
fiskal yang mencangkup pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa, pajak
serta transfer. Model penggandaan paling sederhana dapat menunjukan bagaimana
terdapat sumberdaya yang menganggur, perubahan pada G dan T dapat mempengaruhi
tingkat output nasional.
a. Dampak Pajak Terhadap Permintaan Agregat
Keniakan
pajak berarti menurunkan pendapatan disposibel, dengan penurunan pendapatan
disposibel berarti kita harus mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Jika
pengeluaran investasi dan pemerintah tetap pada jumlah yang sama, maka
penguranga konsumsi akan menurunkan kesempatan kerja. Dengan demikian dalam
model penggandaan pajak yang tinggi tanpa peningkatan pengeluaran pemerintah
cenderung mengurangu GNP Riil.
b. Penggandaan
Kebijakan Fiskal
Investasi,
pajak dan pengeluaran pemerintah merupakan arus pengeluaran otonom yang
berinteraksi dengan pengeluaran konsumsi indeuksi untuk membentuk ekulibium
output nasional.
3. Penetapan Output Perekonomian Terbuka
Tidak ada
satupun negara yang dapat mencukupi kebutuhannya sendiri, setiap negara dalah
negara yang perekonomiannya terbuka melakukan perdagangan barang dan jasa
dengan negara lain, mengekspor komoditi yang diproduksi lebih murah oleh negara
lain.
Faktor
keempat GNP adalah ekspor neto, yaitu ekspor barang dan jasa dikurangi impor
barang dan jasa, total pengeluaran dalam negeri sama dengan jumlah konsumsi
ditambah investasi dalam negeri ditambah pembelian oleh pemerintah untuk barang
dan jasa.
Jadi untuk
menghitung seluruh permintaan suatu negara tarhadap barang dan jasa, kita harus
memasukan permintaan luar negeri selain permintaan dalam negeri, sehingga bisa
diketahui seluruh pengeluaran warga negara suatu negara yang pengeluaran dalam
negeri ditambah penjualan kepada orang asing dikurangi pembelian dalam negeri
dari orang asing.
a. Faktor
– faktor Penentu Ekspor Neto
Komponen
ekspor neto adalah ekspor dan impor. Impor sangan dipengaruhi oleh:
1. Pendapatan
output yang mengimpor
2. Pilihan
antara barang impor dan barang dalam negeri berkaitan dengan relatif kedua
barang tersebut.
b. Ekspor adalah cerminan terbaik dari impor :
1. Ekspor suatu negara adalah impor negara
lainnya, oleh karena itu ekspor dan impor suatu negara tergantung dari
pendapatan dan output dari mitra dagang negara tersebut.
2. Apabila
output luar negeri meningkat, atau nilai tukar terhadap mata uang negara
menurun, maka volume dan nilai ekspor suatu negara cenderung meningkat.
c. Kecenderungan Marginal untuk Mengimpor serta
Garis Pengeluaran
Kecenderungan
marginal untuk mengimpor adalah peningkatan dalam nilai dolar untuk impor
setiap $1 peningkatan GNP.
Dunia usaha
cenderung melakukan investasi yang lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas
pada output yang lebih tinggi. Kebocoran dan arus pengeluaran induktif akan
mengubah kemiringan penggandaan dalam suatu perekonomain.
BAB
VII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari beberapa
uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis
mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi mengajarkan kepada kita tentang perekonomian
sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara
keseluruhan.
Dalam makro
ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4
komponen yaitu :
1. Pengeluaran
rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran
pemerintah
3. Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
4. Ekspor
dan impor
Dan Tujuan dari Makroekonomi
adalah :
1. Output
tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan
kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas
harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan
luar Negeri
2. SARAN-SARAN
Kami sebagai
penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang
Kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang
lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi
tugas yang Kami laksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiono. 1985. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta.
BPFE.
Richard G.lipsey, peter O.Steiner, Pengantar Ilmu
Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam, Jakarta. Rineka Cipta
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Bina
Grafika
Soediyono R, 1981. Ekonomi Makro Jilid 1,2.
Yogyakarta. Liberty.
Samuelson. 1982. Ekonomi Makro. Jakarta. Erlangga
Winardi. 1987. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung.
Alumi
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.