MAKALAH BISNIS
“Jenis Kegiatan Bisnis”

Nama :
Ali Rachmad
Kelas :
B
NPM :
12132278
Fakultas :
Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya semata makalah
bisnis tentang Jenis Kegiatan Bisnis
ini dapet saya selesaikan dan disajikan untuk membantu proses belajar mengajar
di Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata pelajaran bisnis di Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Universitas
Wijaya Putra
Surabaya,
23 Oktober 2012
Penyusun
Ali
Rachmad
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ISI 1
DAFTAR GAMBAR 7
DAFTAR PUSTAKA 12
ISI
Dalam
ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam
ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis
dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan
waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis
mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras
dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh
pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara
etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis"
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata
bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis,
dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih
luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis
pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas
yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian,
definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga
saat ini.
1.
Jenis – jenis
Usaha Dalam Bidang Ekonomi
A.
Agraris
Adalah
badan usaha yang bergerak dalam usaha pengelolaan tanah, misalnya perkebunan,
pertanian, perikanan, kehutanan, dll.
Indonesia merupakan Negara
agraris dengan luas lahan yang sangat luas dan keaneka ragaman hayati yang
sangat beragam. Hal ini sangat memungkinkan menjadikan Negara Indonesia sebagai
Negara agraris terbesar di Dunia. Di Negara agraris seperti Indonesia,
pertanian mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun
terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga
semakin meningkat. Selain itu ada peran tambahan dari sektor pertanian yaitu
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar sekarang berada di
bawah garis kemiskinan.
Kemajuan pertanian
di Indonesia tidak terlepas dari peran para petani yang memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memadai yaitu tiada lain adalah para pemuda yang
memiliki semangat serta cita-cita dalam mengembangkan sector pertanian yang
sangat potensial ini. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam proses revitalisasi
sector pertanian dan agribisnis yang akhir-akhir ini mengalami penurunan.
Pertanian seringkali dipandang sebelah mata oleh kalangan menengah ke atas,
petani dianggap pekerjaan yang kotor dan identik dengan kemiskinan. Jika di
kelola dengan baik dan dengan manajemen yang baik pula maka bukan tidak mungkin
pertanian adalah satu-satunya penopang perekonomian rakyat yang mampu
meningkatkan kesejahteraan, dan bukan tidak mungkin petani-petani akan memakai
dasi dan sejajar dengan pengusaha- pengusaha di sektor non pertanian. Sektor
pertanian yang sedemikian pentingnya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan
pangan nasional kini mulai kurang diminati. Oleh karea itu pemudalah yang
bertanggung jawab untuk menggerakan kembali sector ini supaya menjadi andalan
dalam peningkatan perekonomian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,
sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
B.
Industri
Industri adalah
suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi, dan atau menambah nilai suatu barang untuk mendapatkan
keuntungan. Hasil industri tidak hanya terpaku pada hal yang berupa barang,
tetapi juga dalam bentuk jasa.
·
Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat
memenuhi kebutuhan, misalnya kapas dan kayu gelondongan.
·
Bahan setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi
masih perlu diolah lagi agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil
dan tepung bagi industri roti.
·
Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap
untuk digunakan, misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil :
pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe. Contoh Industri besar: perusahaan tekstil,
mobil, semen dan elektronik.
Macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku:
1. Industri ekstraktif
Adalah industri
yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh :
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain
lain.
2. Industri nonekstaktif
Adalah industri
yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Adalah industri
yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi,
perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
C. Perdagangan
Usaha dalam bidang
perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain
tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan
makanan.
D. Jasa
Usaha bidang jasa
adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan
kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter dan paramedis.
Dalam ilmu
ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.
Definisi Banyak
ahli yang mendefinisikan "jasa" diantaranya adalah :
Phillip Kotler : Adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh
salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa
juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Adrian Payne : Adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai
atau rnanfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan
produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan
produk fisik.
Christian Gronross : Adalah proses yang terdiri atas
serangkaian aktivitas intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu)
terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya
fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi
atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan
kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak
menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai
individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
A. Karakteristik Jasa
Seringkali
dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang
atau produk –produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering dijumpai
dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah :
1.Tidak
berwujud
Jasa bersifat
abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2.Heteregonitas
Jasa merupakan
variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa
suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh
satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
3.Tidak
dapat dipisahkan
Jasa umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen
dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses
produksi tersebut.
4.Tidak
tahan lama
Jasa tidak mungkin
disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali
kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli
jasa.
Contoh
dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah:
1. Bisnis
jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2. Perdagangan
jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3. Jasa
infrastruktur: komunikasi, transportasi
4. Jasa
personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5. Administrasi
umum: pendidikan, pemerintah.
E. Ekstraktif
Usaha
dalam bidang ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam kegiatan mengambil
dan mengeksploitasi kekayaan alam.
Perusahaan
jenis ini mengusahakan hasil penambangan dari perut bumi atau mengumpulkan dari
kekayaan alam. Di Indonesia, perusahaan pertambangan dilaksanakan oleh
pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena perusahaan jenis ini
dianggap sangat strategis dan banyak menyangkut kepentingan masyarakat banyak.
Jenis
perusahaan pertambangan misalnya:
a.
Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi)
b.
PN Timah
c.
PN Pertambangan Batu Bara
d.
PN Gas Bumi
e.
PN LPG (gas alam cair)
f.
PN Pertambangan Mas
g.
PN Pertambangan Bauksit
h.
PN Pertambangan Aspal Alam
i.
PN Pertambangan Nikel dan Tembaga
j.
Penangkapan ikan laut
k.
Penebangan kayu hutan
Walaupun
ada usaha penambangan yang dilakukan secara perorangan misalnya pendulangan
emas, intan, atau swasta nasional, swasta asing, tapi masih sedikit. Misalnya
penambangan di Cikotok di Jawa Barat, Rejang Lebong di Sumatera Selatan,
Martawa, Kalimantan Selatan, yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya.
Jadi
di Indonesia perusahaan pertambangan masih dikuasai oleh negara sesuai dengan
bunyi pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945. Sedangkan di negara maju sudah banyak
dilakukan oleh perusahaan swasta.
Perusahaan
pertambangan ini mengusahakan:
a. Pencarian atau eksplorasi sumber penambangan yang baru
di darat maupun di lautan
b. Penggalian, pengeboran
c. Penambangan
d. Pengolahan
e. Penjualan atau pemasaran
f. Pendistribusian
Mengingat
jenis usaha ini memerlukan biaya yang sangat mahal untuk penanaman modal
pertamanya, maka pada waktu eksplorasi atau pencarian harus dapat menghitung
dan memperkirakan dengan tepat kapasitas kandungan yang ada dalam perut bumi,
agar pengusahaannya dapat menguntungkan. Misalnya kapasitas emas, minyak bumi,
bijih besi, nikel, atau tembaga itu tidak akan habis selama 50 tahun. Apabila
kurang dari 25 tahun sudah habis, maka akan rugi karena mahalnya biaya atau
modal yang ditanam berupa alat-alat yang canggih dan tenaga ahli.
DAFTAR GAMBAR
A. Agraris
![]() |

![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
B.
Industri
![]() |
![]() |
||
![]() |
||||
![]() |
||||
![]() |
![]() |
C.
Perdagangan
![]() |
![]() |
||||
![]() |
![]() |
||||
![]() |
![]() |
D.
Jasa
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
![]() |
E.
Ekstraktif
![]() |
||||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
|
Gitosudarmo , Indrio. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE,
1996
Tidak ada komentar:
Posting Komentar