Jumat, 22 Januari 2016

Jenis Kegiatan Bisnis



MAKALAH BISNIS
“Jenis Kegiatan Bisnis”


Nama         : Ali Rachmad
Kelas         : B
NPM          : 12132278
Fakultas    : Ekonomi Manajemen

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya semata makalah bisnis  tentang Jenis Kegiatan Bisnis ini dapet saya selesaikan dan disajikan untuk membantu proses belajar mengajar di Universitas Wijaya Putra Surabaya.

Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran bisnis di Universitas Wijaya Putra Surabaya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.


Universitas Wijaya Putra
Surabaya, 23 Oktober 2012
Penyusun


Ali Rachmad


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                    i
KATA PENGANTAR                                                  ii
DAFTAR ISI                                                                 iii
ISI                                                                                   1
DAFTAR GAMBAR                                                    7
DAFTAR PUSTAKA                                                   12




ISI
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

1.    Jenis – jenis Usaha Dalam Bidang Ekonomi

A.   Agraris
Adalah badan usaha yang bergerak dalam usaha pengelolaan tanah, misalnya perkebunan, pertanian, perikanan, kehutanan, dll.

Indonesia merupakan Negara agraris dengan luas lahan yang sangat luas dan keaneka ragaman hayati yang sangat beragam. Hal ini sangat memungkinkan menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara agraris terbesar di Dunia. Di Negara agraris seperti Indonesia, pertanian mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada peran tambahan dari sektor pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan.
Kemajuan pertanian di Indonesia tidak terlepas dari peran para petani yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai yaitu tiada lain adalah para pemuda yang memiliki semangat serta cita-cita dalam mengembangkan sector pertanian yang sangat potensial ini. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam proses revitalisasi sector pertanian dan agribisnis yang akhir-akhir ini mengalami penurunan. Pertanian seringkali dipandang sebelah mata oleh kalangan menengah ke atas, petani dianggap pekerjaan yang kotor dan identik dengan kemiskinan. Jika di kelola dengan baik dan dengan manajemen yang baik pula maka bukan tidak mungkin pertanian adalah satu-satunya penopang perekonomian rakyat yang mampu meningkatkan kesejahteraan, dan bukan tidak mungkin petani-petani akan memakai dasi dan sejajar dengan pengusaha- pengusaha di sektor non pertanian. Sektor pertanian yang sedemikian pentingnya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional kini mulai kurang diminati. Oleh karea itu pemudalah yang bertanggung jawab untuk menggerakan kembali sector ini supaya menjadi andalan dalam peningkatan perekonomian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan sejahtera.
B.   Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, dan atau menambah nilai suatu barang untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya terpaku pada hal yang berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
·         Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan, misalnya kapas dan kayu gelondongan.
·         Bahan setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu diolah lagi agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan tepung bagi industri roti.
·         Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan, misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil : pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe.  Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan elektronik.



Macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku:
1. Industri ekstraktif
Adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

C. Perdagangan
Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan makanan.

D. Jasa
Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter dan paramedis.

Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Definisi Banyak ahli yang mendefinisikan "jasa" diantaranya adalah :
Phillip Kotler : Adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Adrian Payne : Adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau rnanfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan daiam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik.
Christian Gronross : Adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya(namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
A.   Karakteristik Jasa
Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang atau produk –produk manufaktur. Empat karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang pada umumnya adalah :
1.Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2.Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

3.Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
4.Tidak tahan lama
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.

Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah:
1.    Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
2.    Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
3.    Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
4.    Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
5.    Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.

E. Ekstraktif
Usaha dalam bidang ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam kegiatan mengambil dan mengeksploitasi kekayaan alam.
Perusahaan jenis ini mengusahakan hasil penambangan dari perut bumi atau mengumpulkan dari kekayaan alam. Di Indonesia, perusahaan pertambangan dilaksanakan oleh pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena perusahaan jenis ini dianggap sangat strategis dan banyak menyangkut kepentingan masyarakat banyak.

Jenis perusahaan pertambangan misalnya:
a. Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi)
b. PN Timah
c. PN Pertambangan Batu Bara
d. PN Gas Bumi
e. PN LPG (gas alam cair)
f. PN Pertambangan Mas
g. PN Pertambangan Bauksit
h. PN Pertambangan Aspal Alam
i. PN Pertambangan Nikel dan Tembaga
j. Penangkapan ikan laut
k. Penebangan kayu hutan

Walaupun ada usaha penambangan yang dilakukan secara perorangan misalnya pendulangan emas, intan, atau swasta nasional, swasta asing, tapi masih sedikit. Misalnya penambangan di Cikotok di Jawa Barat, Rejang Lebong di Sumatera Selatan, Martawa, Kalimantan Selatan, yang dilakukan oleh masyarakat sekitarnya.
Jadi di Indonesia perusahaan pertambangan masih dikuasai oleh negara sesuai dengan bunyi pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945. Sedangkan di negara maju sudah banyak dilakukan oleh perusahaan swasta.

Perusahaan pertambangan ini mengusahakan:
a. Pencarian atau eksplorasi sumber penambangan yang baru di darat maupun di lautan
b. Penggalian, pengeboran
c. Penambangan
d. Pengolahan
e. Penjualan atau pemasaran
f. Pendistribusian

Mengingat jenis usaha ini memerlukan biaya yang sangat mahal untuk penanaman modal pertamanya, maka pada waktu eksplorasi atau pencarian harus dapat menghitung dan memperkirakan dengan tepat kapasitas kandungan yang ada dalam perut bumi, agar pengusahaannya dapat menguntungkan. Misalnya kapasitas emas, minyak bumi, bijih besi, nikel, atau tembaga itu tidak akan habis selama 50 tahun. Apabila kurang dari 25 tahun sudah habis, maka akan rugi karena mahalnya biaya atau modal yang ditanam berupa alat-alat yang canggih dan tenaga ahli.
DAFTAR GAMBAR

A.    Agraris


                                           
















 















B.    Industri







 





















 

















C.    Perdagangan















 

























D.   Jasa















 

























E.    Ekstraktif












 




























DAFTAR PUSTAKA
 
 













Gitosudarmo , Indrio. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE, 1996


Tidak ada komentar:

Posting Komentar