MAKALAH
PERANAN
TENAGA KERJA DALAM PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Nama : Ali Rachmad
Kelas : B
NPM : 12132278
Fakultas : Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
DISUSUN OLEH

Nama : Ali Rachmad
Kelas : B
NPM : 12132278
Fakultas : Ekonomi Manajemen
Konsentrasi : MSDM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunian-Nya sehingga Makalah
ini dapat terselesaikan.
Penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran “Hukum Perburuhan” dari Dosen Pembimbing
“ Rudiatno, SH. MM ” di Universitas
Wijaya Putra Surabaya
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan,
dan semoga Makalah saya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, 02 April 2015
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ………..……………………………………………………… 3
BAB
III PENUTUP
|
BAB
I
PENDAHULUAN
Lingkungan sosial merupakan sebuah aspek interaksi antar manusia, melalui pengelompokan manusia, baik dekat maupun jauh, yang mana mempengaruhi pertahanan dan pertumbuhan sebuah organisasi. banyak aspek pengelompokan manusia yang dapat mempengaruhi aktifitas bisnis di indonesia.
Pengelompokan orang bisa berdasarkan etnik, budaya, agama, politik,
pekerjaan yang mana merupakan sebagai gambaran komponen lingkungan sosial.
kelompok kelompok tersebut memiliki pengaruh dalam kegiatan bisnis dan
pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan masing masing yang mereka miliki. perlu
diketahui bahwa, kelompok orang ini bisa menjadi sebuah ancaman dalam sebuah
bisnis dan juga sebaliknya dapat menciptakan sebuah kesempatan bisnis pada
sebuah perusahaan, karena nilai nilai yang mereka miliki, sikap, gaya hidup yang bergantung
terhadap produk dan jasa; dan juga sumber daya manusia (tenaga kerja).
Pengelompokan orang dapat di
klasifikasikan berdasakan kategori sebagai berikut ini :
1. Etnis (jawa, batak, Chinese,
sunda, bali, arab, ambon dan lainnya.) Masing masing etnis memiliki tradisi,
kebiasaan yang dapat membedakan dengaan kelompok etnik yang lainnya.
2. Agama (islam, Kristen, katolik,
Buddha dan hindu). Masing masing agama tersebut memiliki karakteristik dan
nilai nilai yang dipercayai.
3. Orientasi politik (nasionalis,
agama dan socialist). Masing masing kategori partai memiliki cara yang berbeda
dalam mencapai sebuah tujuan.
4. Gender, kadangkala menjadi isu
ketidakharmonisan akibat dari pengelompokan antara pria dan wanita. Ketidak
harmonisan ini bisa menjadi isu yang penting dalam sebuah kegiatan bisnis.
|
5. Daerah regional, isu ini
menjadi penting sejak adanya regional ekonomi, karena setiap daerah melakukan
decentralisasi untuk menagun daerahnya sehingga menjadi perhatian khusus dalam
kegiatan bisnis.
6. Pekerjaan, Ketenagakerjaan
merupakan isu yang penting di dalam sosial environment. Terdiri dari orang yang
bekerja dan tidak bekerja yang mana ini menjadi perhatian khusus bagi para
pebisnis. Karena faktro ini bisa menjadi peluang maupun ancaman bagi bisnis.
Kategori - kategori ini menjadi hal yang penting dalam sebuah aktifitas
bisnis dan perekonomian Indonesia
karena hal ini bisa menjadi sebagai competitive advantage dan kekuatan sebuah
perekonomian.
Dalam paper ini penulis lebih berfokus pada aspek pekerjaan (tenaga
kerja) dalam lingkungan sosial terhadap bisnis dan ekonomi indonesia.
|
BAB II
PEMBAHASAN
Pekerjaan
atau ketenagakerjaan merupakan isu penting dalam sebuah aktifitas bisnis dan
perekonomian indonesia.
berdasarkan data strategis dari Badan Pusat Statistik terhadap masalah
ketenagakerjaan untuk seseorang sebagai bekerja (currently economically active
population), tanpa melihat lapangan usaha, jabatan, maupun status pekerjaannya.
Angkatan
Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran Tenaga kerja merupakan
modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan
terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi.
Penduduk usia kerja pada Februari 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,70 juta
orang dibandingkan Februari 2008, yaitu dari 165,56 juta orang menjadi 168,26
juta orang. Pada Februari 2009, sekitar 67,60 persen dari seluruh penduduk usia
kerja merupakan tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi dan disebut dengan
angkatan kerja yang besarnya mencapai 113,74 juta orang. Jumlah ini meningkat
sebanyak 1,80 juta orang (1,61 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus
2008, dan meningkat sebesar 2,27 juta orang (2,03 persen) dibandingkan keadaan
Februari 2008.
Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja
yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah. TPAK diukur sebagai
persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator
ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan tenaga kerja (labour supply) yang
tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Sejak Februari 2008 hingga Februari 2009 TPAK mengalami peningkatan sebesar
0,27 persen, yaitu dari 67,33 persen menjadi 67,60 persen. Peningkatan TPAK ini
antara lain disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi nasional yang relatif
membaik, sehingga memberikan pengaruh terhadap faktor faktor produksi di Indonesia.
Secara langsung naik turunnya faktor produksi ini akan memberikan dampak
terhadap tinggi rendahnya faktor permintaan dan penawaran tenaga kerja.
|
Pertumbuhan
tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan
menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Dengan demikian jumlah
penduduk yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang
ada. Hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja.
Pada
Februari 2009, dari total angkatan kerja sebesar 113,74 juta orang, sekitar
91,86 persennya adalah penduduk yang bekerja. Penduduk yang bekerja pada
keadaan Februari 2009 bertambah sebanyak 1,93 juta orang (1,88 persen)
dibandingkan keadaan Agustus 2008 dan bertambah sebanyak 2,44 juta orang (2,39
persen) dibandingkan keadaan setahun yang lalu(Februari 2008).
Isu penting
yang perlu menjadi perhatian adalah isu pengangguran. Konsep penganggur yang
digunakan adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan
usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan dan yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja dan pada
waktu yang bersamaan mereka tak bekerja (jobless). Penganggur dengan
konsep/definisi tersebut biasanya disebut sebagai pengangguran terbuka (open
unemploy-ment). Jumlah penganggur pada Februari 2009 sebesar 9,26 juta orang
atau mengalami penurunan sebesar 169 ribu orang (1,79%) dibandingkan keadaan
Februari 2008 yang besarnya 9,43 juta orang.
Indikasi
tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran diukur
dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), di mana TPT merupakan persentase
jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) pada Februari 2009 sebesar 8,14 persen, mengalami penurunan sebesar 0,32
persen dibandingkan TPT pada Februari 2008 yang besarnya 8,46 persen.
|
Lapangan
Pekerjaan Utama
Berdasarkan lapangan
pekerjaan pada Februari 2009, dari 104,49 juta orang yang bekerja, paling
banyak bekerja di Sektor Pertanian yaitu 43,03 juta orang (41,18 persen),
disusul Sektor Perdagangan sebesar 21,84 juta orang (20,90 persen), dan Sektor
Jasa Kemasyarakatan sebesar 13,61 juta orang (13,03 persen). Selama satu tahun
terakhir peningkatan jumlah penduduk yang bekerja tertinggi terjadi pada Sektor
Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi yang mengalami peningkatan 1,15
juta orang diikuti oleh Sektor Jasa Kemasyarakatan dengan kenaikan 834 ribu
orang. Konsentrasi penyerapan masih didominasi oleh Pulau Jawa, di mana peranan
Sektor Pertanian, Industri maupun Perdagangan dalam penyerapan tenaga kerja
tampak lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain.
Pertumbuhan
ekonomi yang semakin membaik tetap harus di dukung dengan ketersediaan tenaga
kerja baik itu pekerja ahli maupun pekerja kasar (buruh).
Dengan
demikian penting sekali untuk kita meningkatkan jumlah lapangan kerja agar
menampung jumlah tenaga kerja yang semakin bertambah dari tahun ke tahun,
sehingga daya produksi barang dan jasa akan meningkat secara signifikan yang
mana bisa di katakan bisnis berkembang dan maju.
Penting
sekali Departemen tenaga kerja juga perlu membuat wadah training bagi para masyarakat
yang hendak bekerja agar sesuai dengan kebutuhan sebuah perusahaan sehingga
bisa menyerap tenaga kerja dengan baik.
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Dari hal ini bisa kita simpulkan bahwa tenaga kerja mempengaruhi sebuah
aktifitas bisnis dan perekonomian di Indonesia.
·
Untuk mampu memiliki competitive advantage dalam sebuah negara perlu
sekali setiap tenaga kerja mendapatkan lapangan pekerjaan yang mana dapat
meningkatkan daya saing.
·
Pengangguran dapat menjadikan sebuah ancaman karena meningkatnya tindakan
kriminal akibat masyarakat yang tidak tahu harus melakukan apa.
·
Naik turunnya sebuah bisnis akan mempengaruhi faktor penerimaan dan
penawaran tenaga kerja.
|
REFERENSI
§ Djamaludin.
Social environment and Business Paper. General Business Environment.
§ Badan Pusat
Statistik. Data Strategis. sumber : www.bps.go.id di akses : 28 juni 2010.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar